Keindahan-Nya Melupakan Segala Kenikmatan
Dari sahabat Shuhaib ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ، وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ
Ketika penduduk surga sudah masuk ke dalam surga, Allah berfirman menawarkan kepada mereka: ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu untuk Aku tambahkan?’ Merekapun menjawab, ’Bukankah Engkau telah membuat wajah kami menjadi putih? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Kemudian dibukalah tabir (penutup wajah Allah), hingga tidak ada nikmat yang telah diberikan kepada mereka yang lebih mereka cintai, dari pada nikmat memandang wajah Allah ta’ala. (HR. Ahmad 18935, Muslim 181, Turmudzi 2552, dan yang lainnya)
Surga adalah taman yang penuh keindahan. Keindahan yang bisa dirasakan semua indera. Namun keindahan surga menjadi terlupakan, ketika penduduk surga memandang wajah Dzat Yang Maha Indah, Dzat yang telah menciptakan segala keindahan. Itulah nikmat terbesar surga, mengalahkan segala nikmat yang disediakan di surga.